Selasa, 21 Januari 2014

RESENSI BUKU NEOMODERNISME PENDIDIKAN


  
Judul Buku      : Pendidikan Neomodernisme (Telaah Pemikiran Fazlur Rahman)
Penulis             : M. Rikza Chamami, M.Si.
Editor              : Abu Rokhmad
Penerbit           : Walisongo Press
Tahun Terbit   : 2010
Tebal               : xvi + 224 halaman
ISBN               : 978 -062-97346
Resensator       : Siti Eli Arifah


Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen bagi kehidupan dalam menjalani peradaban dunia. Pendidikan akan membuka cakrawala intelektualitas manusia, memiliki khasanah pengetahuan yang beragam dan luas. Seseorang yang berpendidikan memiliki perbedaan tersendiri dibanding dengan orang yang tidak mau menempuh pendidikan. Karena segala sesuatu bisa diketahui melalui pendidikan, kehidupan ini takkan bisa lepas dari yang namanya pendidikan.
Pendidikan senantiasa akan mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai dengan zaman yang sedang terjadi. Oleh karenanya untuk menyikapi fenomena perkembangan zaman yang semakin canggih menuntut dunia pendidikan untuk melakukan inovasi inovasi terbaru guna menjawab problematika kehidupan manusia agar tidak terseret oleh arus pengaruh zaman yang negatif. Begitu pula dengan pendidikan Islam perlu adanya inovasi dalam mennaklukkan zaman modernitas. Agar zaman sesuai dengan ajaran Islam, disinilah peran pendidikan Islam yang sebenarnya.
Modernisasi dalam pemahaman Islam dipandang sebagai sebuah fenomena janus-faset (berwajah ganda). Hal tersebut tentunya memberikan keuntungan teknologi dan ilmu pengetahuan bagi masyarakat muslim, tetapi disisi lain modernisme  dewasa ini juga dianggap sebagai westernisasi culture  yang dikhawatirkan dapat mencabut akar dan tradisi keislaman yang ada, dapat menjadi penghambat dalam perkembangan dunia pendidikan Islam yang modern, bahkan dapat menjadikan stagnasi (kemandulan) pendidikan Islam. Sehingga munculah pemikiran dari seorang tokoh pembaharu Fazlur Rahman, bagaimana merumuskan sinkronisasi  modernitas dengan Islam melalui pendidikan?
Pengetahuan dalam Islam dinilai oleh Fazlur Rahman sangat penting: “Ilmu (‘Ilm atau knowledge) sangat penting bagi manusia. Ketika Allah menciptakan Nabi Adam, Dia memberinya ilmu. Jadi buat manusia ilmu sam pentingnya dengan wujud (exitence). Jika manusia hanya memiliki wujud tnpa ilmu, ia kurang mulia. Al-Qur’an menyebutkan bahwa ketika Allah menciptakan Adam, Dia memberitahukan hal itu pada para malaikat. Sepaerti yang tertuang dalam QS. Al-Baqarah ayat 30.”
Pada hakikatnya Neomodernisme yang dikenal dan dikembangkan Fazlur Rahman kepada dunia Islam bertujuan untuk menjembatani dua elemen penting yang akan menjadi tonggak peradaban, yaitu tradisi dan modernisasi yang selama ini senantiasa dipertentangkan dengan tajamnya oleh cendekiawan muslim.
Neomodernisme mencoba mengembangkan sikap kritis terhadap barat maupun terhadap warisan-warisan kesejarahannya sendiri. Bila kedua hal tersebut tidak dikaji secara objektif, maka keberhasilan dalam menghadpi dunia modern merupakan suatu yang absurd, bahkan kelangsungan hidup sebagai muslim bisa sangat diragukan. Namun, apabila umat Islam dapat mengembangkan prasarat keyakina diri, tanpa mengalah kepada Barat. Maka menjadi tugas sebagai muslim adalah mengembangkan suatu metodoli yang tepat dan sesuai guna mempelajari al-Qur’an dan mendapatkan petunjuk untuk masa selanjutnya.
Usaha dalam mengembalikan dinamika Islam, Fazlur Rahman menyarankan adanya pembedaan yang jelas antara Islam normative dan Islam sejarah. Di mana Islam normative bersifat abadi yang berdasarkan pada al-Qur’an dan Hadits Nabi. Adapun Islam sejarah merupakan pemahaman konseptual yang dilakukan umatnya sepanjang sejarah. Karenanya perlu adanya kajian dan direkontruksi bertahap melalui cahaya nilai-nilai dan sunnah nabi. Oleh sebab itu penting unuk memahami al-Qur’an sebagai ajaran yang utuh, pemahaman Sunnah juga penting disamping sejarah Islam dan sejenisnya. Selain itu metode yang diajarkan dengan model pedagogy (kedewasaan), sebagaimana Nabi Muhammad  SAW memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan. Secara rigid implikasi pemikiran Fazlur Rahman dalam pendidikan Islam teraplikasikan dalam empat aspek:
a.       Model pendidikan Islam Qur’ani
b.      Tujuan dan strategi pendidikan
c.       Metode pendidikan
d.      Kurikulum pendidikan
 Dalam buku yang ditulis oleh penulis memfokuskan pada pemikiran Fazlur Rahman sebagai pencetus neomodernisme pendidikan Islam. Meskipun bahasa yang digunakan di dalamnya terdapat kosa kata yang asing, atau kata ilmiah yang digunakan yang menyulitkan pembaca pemula untuk memahaminya secara langsung. Sedikit membantu pemula dengan dicantumkannya keterangan dibawah tulisan (footnote) atau dalam konteknya langsung walaupun tidak keseluruhan. Seluruh telaah pemikiran Fazlur Rahman yang diceritakan dalam buku ini merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh si pembaca, karena di dalamnya terdapat ramuan yang mampu meningkatkan kemajuan perkembangan pendidikan Islam. Dengan demikian, pembaca dapat mengetahui sejarah dan implikasi neomodernisme dalam pendidikan Islam. Buku ini sangat cocok untuk menambah wawasan mahasiswa untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam sampai kelas Internasional yang dimulai dari diri sendiri.
Tak hanya bagi mahasiswa saja, melainkan kepada pendidik membaca buku ini sangat membantu dalam membuka khasanah keilmuan lebih luas lagi, bahwasanya perlu adanya rekontruksi bertahap dalam transfers of knowledge kepada peserta didik sesuai dengan zaman yang terjadi. Sehingga peserta didik benar-benar mampu memahmi nilai-nilai ajaran Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam menghadapi problematika kehidupan sosial yang di mana sebagai muslim tidak bisa memandang sebelah mata pada kemajuan dunia barat. Dan menampik isu yang dituduhkan pada Islam sebagai agama radikal, kolot, sampai disebut agama pencetak teroris.




TEHNIK MENULIS MAKALAH/PRASARAN SEMINAR

     Tehnik penulisan makalah/prasaran seminar secara sistematika yang benar yaitu dengan menempatkan unsur-unsur permasalahan dan urutannya sehingga menjadi kesatuab karangan ilmiah yang tersusun sistematos dan logis. Sebelum pada tehnik penulisan makalah yang perlu disiapkan terlebih dahulu adalah mempersiapkan tema atau topik pembahasan apa yang akan dikaji. Kemudian membuat kerangka tulisan. Adapun rincian dan urutan isi sebagai berikut:
a.       Bagian awal yang terdiri dari : halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan gambar (kalau ada).
b.      Bagian tengah terdiri atas : pendahuluan, uraian atau pembahasan masalah yang dibagi menjadi bab-bab, dan kesimpulan.
c.       Bagian akhir terdiri atas : daftar pustaka, kritik dan saran.
d.      Bahasa yang digunakan dalam menulis makalan/prasaran seminar adalah bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku dan menggunakan ejaan yang disempurnakan (EYD). Isi disajikan secara formal dengan bahasa yang tepat, tidak berbelit-belit, manggunakan kalimat efektif dan langsung mengena pada persoalan.
e.       Memperhatikan tanda baca seperti titik, koma, tanda seru, tanda Tanya dan sebagainya. Agar mempermudah pembaca dalam memahami maksud penulis.
f.       Menggunakan referensi atau sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, dibuktikan dengan adanya catatan kaki pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber kutipan, pendapat, atau keterangan penyusunan mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks.
Adapun contoh judul makalah atau prasaran seminar sebagai berikut:
a.       Pluralism adalah rahmat dalam Menyikapi Perbedaan
b.      Pentingnya Implementasi Pendidikan Karakter Sejak Dini
c.       Aktualisasi Nilai Al-Qur’an dalam Dunia Pendidikan

ARTIKEL MAHASISWA KREATIF SUKSESKAN BANGSA


MAHASISWA KREATIF SUKSESKAN BANGSA
Menjadi Pemuda Yang Berwawasan Internasional Dan Berkarakter Nasional
Sejenak mari kita kembali kepada sejarah Bangsa terdahulu di mana sudah  menjadi kewajiban bagi setiap Pemuda dan Mahasiswa dalam memperjuangkan pembangunan Bangsa. Mahasiswa dan Pemuda selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari unsur-unsur pelaku perubahan di negeri ini. Sebut saja sejak masa Kebangkitan Nasional 1920, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, hingga masa awal Orde Baru 1966 dan Orde Reformasi 1998, Mahasiswa sebagai pemuda harapan bangsa senantiasa memberi kontribusi  positif serta memberi warna benderang terhadap dinamika perkembangan dan pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Dalam proses pembangunan bangsa, Mahasiswa dan Pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional. Mahasiswa dan pemuda memang erat kaitannya dengan perubahan.. Hal ini terbukti sejak dahulu sebagaimana yang dikatakan oleh bapak kita Ir. Sukarno “Berikan Aku Sepuluh Pemuda, maka akan Aku gunjangkan dunia”. Betapa besarnya perang pemuda dalam pembangunan bangsa menjadi lebih baik lagi. Oleh sebab itu perlu ditekankan kembali dalam benak para pemuda dan mahasiswa akan peran mereka tersebut.
Mahasiswa sebagai pemuda yang mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengembangkan ilmunya dalam dunia pendidikan formal, memiliki peran yang lebih. Tak cukup dengan intelektualitas semata dalam membangun kesuksesan bangsa, dalam hal ini mahasisiwa bisa meningkatkan kreatifitas mereka. Sementara isu yang tersebar dikalangan masyarakat memandang mahasiswa sebagai pemberontak bangsa dengan aksi demonya yang disertai tindak anarkis. Sehingga banyak dari mahsiswa yang menjadi aktifis pendidikannya tertunda kelulusannya bahkan samapai di DO oleh Universitas. Lalu, mau dibawa kemana masa depan bangsa kita ini kalau pemudanya saja seperti itu?
Jika melihat fenomena yang terjadi sekarang memang bertolak belakang dengan prestasi pemuda yang terukir dalam sejarah Nasional. Namun, bagi para pemuda janganlah berkecil hati terlebih dahulu justru tantangan yang harus dihadapi semakin banyak dan tentunya berbeda dengan dahulu. Pemuda masa kini dituntut lebih bijak dalam menanggapi permasalahan-permasalahan yang ada. Lalu tindakan apa yang seharusnya mahasiswa lakukan untuk mengembalikan citra para pemuda masa lalu yang kini tinggal sejarah saja?
Sebagai agent of change mahasiswa dituntut bukan hanya menjadi bagian dari perubahan saja, melainkan pencetus perubahan itu sendiri. Sebagai agent of change, mahasiswa mempunyai tanggung jawab besar dalam membuat perubahan-perubahan mendasar dalam masyarakat, apalagi saat ini dinamika masyarakat begitu cepat berubah seiring perubahan global.
Untuk mensukseskan bangsa, tidak hanya dilakukan dengan pergi ke medan perang mangagkat senjata, melakukan peperangan. Ssudah bukan masanya lagi seperti itu, akan tetapi medan peperangan yang sedang dialami lebih komplek lagi, tak sekedar menguras tenaga otot melainkan juga tenaga otak terkuras habis untuknya. Maka dari itu sebagai pemuda bangsa, mahasiswa bisa mewujudkannya melalui jalan pendidikan yang selama ini ditempuh. Kalau diruntut segala sesuatu itu berawal dari pengetahuan dan pengetahuan didapat dari adanya pendidikan baik secara formal maupun non formal.
Keistimewaan yang dimiliki seorang mahasiswa akan semakin bersinar lagi dengan adanya tindakan yang berarti berangkat dari keahliannya memahami pendidikan dan pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata. Mengenyam pendidikan saja dirasa kurang cukup untuk mengantarkan bangsa pada kesuksesan, meski diimbangi juga dengan penanaman karakter. Jadi pendidikan karakter dalam hal ini penting bagi seorang mahasiswa untuk bisa bersaing di kelas Dunia. Itulah yang jalan bisa mengantarkan bangsa pada pintu kesuksesan dengan menjadi mahsiswa yang berwawasan kelas internasional namun tetap dengan pribadi bangsa Indonesia. Karena diantara masalah yang melanda bangsa ini adalah terkikisnya karakter bangsa, penyakit ini banyak melanda kaula muda akibat kurangnya pengawasan dan pengetahuan dalam menyikapi globlasasi.
Bagi mahasisiwa yang menyadari hal tersebut, ini merupakan sebuah tamparan keras yang menyakitkan. Karena krisis karakter tersebut semakin memperburuk kualitas bangsa dan pemudanya yang kini lebih senang dengan budaya Negara lain yang sedang tren. Seharusnya kita bisa mengambil untung lebih dari adanya globlasasi tersebut, kalau saja kita mau meneliti bagaimana budaya Negara asing bisa sampai digrandungi oleh masyarakat dunia, seperti budaya orang korea, atau demam K-Pop yang melanda kaula muda beberapa tahun ini. Kenapa hal tersebut tidak dilakukan oleh bangsa kita?
Sudah saatnya bangsa ini bangkit dari keterpurukan, sudah waktunya bangsa ini terbangun dari tidur yang melenakan. Bukan waktunya lagi bangsa ini menganut bangsa lain, karena bangsa ini memiliki kekayaan lebih disbanding bangsa lain. Sebagai mahasiswa pemuda penerus bangsa, kesuksesan bangsa berada digenggaman kalian. Berperanglah dengan cerdas, kerahkan pikiran dan munculkan ide-ide kreatif kalian sebagai seorang ilmuan yang benar benar berwawasan luas dan berkarakter Indonesia. Dengan selalu menjunjung tinggi martabat bangsa serta merawat warisan budaya bangsa perwujudan rasa terima kasih kepada para pahlawan yang merekan nyawanya demi membawa bangsa pada kemenangan.