Judul Buku : Pendidikan
Neomodernisme (Telaah Pemikiran Fazlur Rahman)
Penulis
: M. Rikza Chamami, M.Si.
Editor
: Abu Rokhmad
Penerbit
: Walisongo Press
Tahun Terbit : 2010
Tebal
: xvi + 224 halaman
ISBN
: 978 -062-97346
Resensator : Siti
Eli Arifah
Pendidikan merupakan sesuatu yang urgen bagi kehidupan dalam
menjalani peradaban dunia. Pendidikan akan membuka cakrawala intelektualitas
manusia, memiliki khasanah pengetahuan yang beragam dan luas. Seseorang yang
berpendidikan memiliki perbedaan tersendiri dibanding dengan orang yang tidak
mau menempuh pendidikan. Karena segala sesuatu bisa diketahui melalui
pendidikan, kehidupan ini takkan bisa lepas dari yang namanya pendidikan.
Pendidikan senantiasa akan mengalami perkembangan dari masa
ke masa sesuai dengan zaman yang sedang terjadi. Oleh karenanya untuk menyikapi
fenomena perkembangan zaman yang semakin canggih menuntut dunia pendidikan
untuk melakukan inovasi inovasi terbaru guna menjawab problematika kehidupan
manusia agar tidak terseret oleh arus pengaruh zaman yang negatif. Begitu pula
dengan pendidikan Islam perlu adanya inovasi dalam mennaklukkan zaman
modernitas. Agar zaman sesuai dengan ajaran Islam, disinilah peran pendidikan
Islam yang sebenarnya.
Modernisasi dalam pemahaman Islam dipandang sebagai sebuah
fenomena janus-faset (berwajah ganda). Hal tersebut tentunya memberikan
keuntungan teknologi dan ilmu pengetahuan bagi masyarakat muslim, tetapi disisi
lain modernisme dewasa ini juga dianggap
sebagai westernisasi culture yang
dikhawatirkan dapat mencabut akar dan tradisi keislaman yang ada, dapat menjadi
penghambat dalam perkembangan dunia pendidikan Islam yang modern, bahkan dapat
menjadikan stagnasi (kemandulan) pendidikan Islam. Sehingga munculah pemikiran
dari seorang tokoh pembaharu Fazlur Rahman, bagaimana merumuskan
sinkronisasi modernitas dengan Islam
melalui pendidikan?
Pengetahuan
dalam Islam dinilai oleh Fazlur Rahman sangat penting: “Ilmu (‘Ilm atau knowledge)
sangat penting bagi manusia. Ketika Allah menciptakan Nabi Adam, Dia memberinya
ilmu. Jadi buat manusia ilmu sam pentingnya dengan wujud (exitence).
Jika manusia hanya memiliki wujud tnpa ilmu, ia kurang mulia. Al-Qur’an
menyebutkan bahwa ketika Allah menciptakan Adam, Dia memberitahukan hal itu
pada para malaikat. Sepaerti yang tertuang dalam QS. Al-Baqarah ayat 30.”
Pada hakikatnya Neomodernisme yang dikenal dan dikembangkan
Fazlur Rahman kepada dunia Islam bertujuan untuk menjembatani dua elemen penting
yang akan menjadi tonggak peradaban, yaitu tradisi dan modernisasi yang selama
ini senantiasa dipertentangkan dengan tajamnya oleh cendekiawan muslim.
Neomodernisme mencoba mengembangkan sikap kritis terhadap
barat maupun terhadap warisan-warisan kesejarahannya sendiri. Bila kedua hal
tersebut tidak dikaji secara objektif, maka keberhasilan dalam menghadpi dunia
modern merupakan suatu yang absurd, bahkan kelangsungan hidup sebagai muslim
bisa sangat diragukan. Namun, apabila umat Islam dapat mengembangkan prasarat
keyakina diri, tanpa mengalah kepada Barat. Maka menjadi tugas sebagai muslim
adalah mengembangkan suatu metodoli yang tepat dan sesuai guna mempelajari
al-Qur’an dan mendapatkan petunjuk untuk masa selanjutnya.
Usaha dalam mengembalikan dinamika Islam, Fazlur Rahman
menyarankan adanya pembedaan yang jelas antara Islam normative dan Islam
sejarah. Di mana Islam normative bersifat abadi yang berdasarkan pada al-Qur’an
dan Hadits Nabi. Adapun Islam sejarah merupakan pemahaman konseptual yang dilakukan
umatnya sepanjang sejarah. Karenanya perlu adanya kajian dan direkontruksi
bertahap melalui cahaya nilai-nilai dan sunnah nabi. Oleh sebab itu penting
unuk memahami al-Qur’an sebagai ajaran yang utuh, pemahaman Sunnah juga penting
disamping sejarah Islam dan sejenisnya. Selain itu metode yang diajarkan dengan
model pedagogy (kedewasaan), sebagaimana Nabi Muhammad SAW memberikan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan. Secara rigid implikasi pemikiran Fazlur Rahman dalam pendidikan
Islam teraplikasikan dalam empat aspek:
a.
Model pendidikan Islam Qur’ani
b.
Tujuan dan strategi pendidikan
c.
Metode pendidikan
d.
Kurikulum pendidikan
Dalam buku yang
ditulis oleh penulis memfokuskan pada pemikiran Fazlur Rahman sebagai pencetus
neomodernisme pendidikan Islam. Meskipun bahasa yang digunakan di dalamnya
terdapat kosa kata yang asing, atau kata ilmiah yang digunakan yang menyulitkan
pembaca pemula untuk memahaminya secara langsung. Sedikit membantu pemula
dengan dicantumkannya keterangan dibawah tulisan (footnote) atau dalam
konteknya langsung walaupun tidak keseluruhan. Seluruh
telaah pemikiran Fazlur Rahman yang diceritakan dalam buku ini merupakan hal
yang perlu diperhatikan oleh si pembaca, karena di dalamnya terdapat ramuan yang
mampu meningkatkan kemajuan perkembangan pendidikan Islam.
Dengan demikian, pembaca dapat mengetahui sejarah dan implikasi neomodernisme
dalam pendidikan Islam. Buku ini sangat cocok untuk menambah
wawasan mahasiswa untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam sampai kelas Internasional yang
dimulai dari diri sendiri.
Tak hanya bagi mahasiswa
saja, melainkan kepada pendidik membaca buku ini sangat membantu dalam membuka
khasanah keilmuan lebih luas lagi, bahwasanya perlu adanya rekontruksi bertahap
dalam transfers of knowledge kepada peserta didik sesuai dengan zaman yang
terjadi. Sehingga peserta didik benar-benar mampu memahmi nilai-nilai ajaran
Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam menghadapi problematika kehidupan
sosial yang di mana sebagai muslim tidak bisa memandang sebelah mata pada kemajuan
dunia barat. Dan menampik isu yang dituduhkan pada Islam sebagai agama radikal,
kolot, sampai disebut agama pencetak teroris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar